pyf

Monday, May 9, 2016

Perbedaan Kandang Postal Dan Kandang Box (Masa Pembesaran)

Banyak jenis kandang puyuh yang berkembang tahun ini namun secara umum kandang pembesaran yang digunakan oleh peternak plasma Mitra PT. Peksi Gunaraharja ada dua macam yaitu dengan kandang postal dan kandang box:

1. Kandang postal
 

Kandang postal atau sering disebut kandang lantai atau litter adalah kandang pembesaran DOQ dengan cara diumbar, alas kandang menggunakan sekam dengan ketebalan 3-5cm dan diberi koran sebanyak 5-7 lembar atau kertas zak semen sebanyak 3-4 lembar pada saat awal DOQ turun.
Kelebihan
  • Lebih ekonomis secara biaya
  • Bisa menggunakan bermacam-macam pemanas (lampu, gasolec atau kompor gas)
  • Tidak repot dalam membersihkan kotoran, karena kotoran diambil saat puyuh pindah kandang
Kekurangan
  • Memerlukan tempat yang luas
  • Tingkat keamanan kurang terjamin

2. Kandang box

Kandang box adalah kandang pembesaran DOQ yang bentuknya mirip kandang sangkar petelur tetapi tidak ada tempat untuk telur keluar, selain itu tempat pakan dan minum berada didalam kandang. Alas kandang menggunakan kawat strimin dan diberi koran sebanyak 5-7 lembar atau kertas zak semen sebanyak 3-4 lembar pada saat awal DOQ turun.
Kelebihan
  • Tidak memerlukan tempat yang luas karena kandang box dapat ditumpuk sampai 4 tingkat
  • Tingkat keamanan lebih terjamin
Kekurangan
  • Memerlukan biaya ekstra karena harus membuat kandang box padahal pemakaianya hanya sampai puyuh naik kandang
  • Hanya bisa menggunakan pemanas dari lampu
  • Repot dalam membersihkan kotoran, karena kotoran harus dibersihkan minimal seminggu tiga kali
 Penulis dan sumber gambar : Cahyo AK Peksi


Posted By :

Thursday, May 5, 2016

mengolah kotoran puyuh

Peternakan – Solusi Kotoran Puyuh Sebagai SumberEnergi Melalui Proses Anaerobic Digester






Mencermati tentang pembuangan kotoran sapi di tepi jalan areal persawahan yang terjadi di daerah boyolali memang sangat memprihatinkan (Suara merdeka, 23-12-09). Entah pemikiran apa yang menghinggapi peternak untuk membuang kotoran ini pada areal terbuka dengan seenaknya. Selain menimbulkan bau yang tidak sedap dan pandangan mata yang buruk, juga mengakibatkan terjadinya sumber penyakit. Namun secara pasti, kotoran ini dibuang oleh pemilik peternakan burung puyuh yang memang tersebar luas disekitar daerah Boyolali.

Sesungguhnya akar masalah pembuangan limbah ini terjadi akibat dari proses produksi terus-menerus tanpa memiliki konsep pengelolaan pembuangan yang baik. Cara instant untuk menyelesaikan masalah justru menimbulkan masalah baru yang lebih berdampak luas.
Sistem kandang longyam pada ayam sebenarnya bisa menjadi solusi bagi para peternak puyuh. Sistem ini merupakan sistem terpadu yang memadukan usaha peternakan dengan perikanan. Kotoran dan sisa pakan ternak yang tercecer akan jatuh kebawah sehingga berfungsi sebagai makanan bagi usaha perikanan. dan dijadikan makan. Namun sayang, karena biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini tidak sedikit sehingga menjadi kendala bagi peternak dengan modal yang terbatas.
Terkait proses pembuangan kotoran secara langsung, pemrosesan awal sebenarnya sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi. Tetapi nampaknya hal ini enggan dilakukan selain memberikan tambahan pekerjaan bagi para peternak juga mengakibatkan pembengkakan untuk ongkos pembuangan. Sehingga yang dilakukan adalah pembuangan secara sepihak tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi.
Ide untuk membuang kotoran di tepi areal persawahan mungkin bukan merupakan ide yang cukup buruk. Peternak berasumsi kotoran ini akan bermanfaat bagi para petani sebagai pupuk organik. Padahal kotoran yang belum diproses (pengomposan) justru berakibat kurang baik bagi tanaman itu sendiri. Hal ini diakibatkan masih tersimpannya gas-gas yang tersimpan dalam kotoran dan keluar saat terjadi pengomposaan baik anaerob maupun aerob.
Solusi mudah, murah dan berfaedah
Proses pemanfaatan kotoran puyuh sebenarnya dapat diatasi dengan metode sedehana menggunakan proses anaerobik digestion yaitu proses produksi biogas dari material organik dengan bantuan bakteri pengurai. Proses degradasi material organik ini dilakukan tanpa kehadiran oksigen sehingga secara praktis digester (reaktor) tertutup rapat tanpa adanya celah sedikitpun untuk menghindari kehadiran oksigen.
Solusi ini sangat mudah untuk diterapakan oleh para peternak dengan membuat satu atau dua buah lubang isian material (digester) disertai dengan lubang pemasukan dan pengeluaran. Fungsi lubang masukan adalah untuk memasukan kotoran kedalam lubang isian. Sementara lubang pengeluaran sebagai pilihan dalam menguras ampas penguraian.
Selain mudah untuk diterapkan, ongkos yang dikeluarkan untuk membangun sistem ini tidaklah seberapa. Biaya investasi tidaklah sebesar biaya transportasi yang sering dikeluarkan oleh peternak untuk mengangkut kotoran untuk dibuang seperti yang diungkapkan diatas. Ada beberapa pilihan digester berkaitan dengan biaya investasi awal. Peternak dapat menggunakan drum bekas atau tower air yang dibenamkan kedalam tanah sebagai digester dengan mempertimbangkan harga drum maupun tower tersebut.
Apabila ingin lebih rapi dan tetap (fixed), peternak dapat membuat digester dengan batu dan semen dengan memperhatikan penghitungan kapasitas dari kotoran puyuh. Sistem penyimpanan (storage) dapat digabungkan menjadi satu dengan digester atau terpisah menggunakan balon-balon plastik yang sudah tersedia dipasaran. Dengan sistem terpisah, jumlah gas yang keluar dari digester dapat dideteksi secara manual dengan menggelembungnya balon plastik tersebut.
Banyak faedah yang dapat diambil dari sebuah sistem biogas ini yitu berupa sumber energi biogas dan sludge. Biogas berupa gas metana (50% lebih) dan sludge diambil dari ampas yang dapat digunakan pupuk.
Sumber energi gas metana yang dihasilkan melalui proses ini dapat digunakan sebagai alternatif bahan bakar fosil untuk memasak sehingga dapat mengurangi biaya untuk membeli bahan bakar gas (elpiji) ataupun minyak tanah. Apabila kotoran ini memiliki jumlah yang besar maka dapat dipergunakan sebagai pembangkit listrik mikro. Cara yang pergunakan adalah membentuk kelompok peternak untuk pengumpulan kotoran pada satu sitem anaerobik digestion yang terintegrasi. yaitu dengan cara memiliki bergabung.
Sludge merupakan hasil samping dari proses anaerobik digestion. Material yang berupa padat atau cair ini dapat digunakan sebagai pupuk karena sifatnya yang menyerupai pupuk kompos. Persamaan itu ada pada kandungan N 1,82%, P 0,73% dan K 0,41% untuk sludge dan untuk pupuk kompos sendiri memiliki kandungan N 1,45%, P 1,10% dan K 1,10%. Disamping itu menurut hasil penelitian, sludge ini mengandung lebih sedikit bakteri patogen (bakteri yang menimbulkan penyakit) sehingga aman bagi tanaman. Inilah solusi bagi masyarakat boyolali terutama peternak puyuh untuk mendayagunakan kotoran yang tidak bernilai menjadi bahan yang memiliki manfaat ganda. Semoga bisa mendayagunakanya.(owner of scholarships beasiswa,
camera and tips, Traveling blog)
Sumber: dikti.org

Monday, May 2, 2016

Kandang puyuh petelur





nah kawan diatas macam-macam model kandang puyuh petelur, bisa kalian buat sendiri maupun bisa kalian pesan di teman saya ady >>> 085731045294.

kalau saran saya sih gunakan kandang yang anti tikus saja kawan ,karna serangan hama tikus bisa bikin pusing kepala ,ha,ha,ha ...setiap hari kita bisa kena pajak sama si tikus , terkadang yang dimakan telurnya aja ..terkadang juga burung puyuhnya sendiri yang diserang. so..pakai kandang puyuh yang anti tikus aja ..okeyyy....

kalau mau diskusi tau sharing tentang puyuh silahkan email saya di >> dede@putroyudofarm.com atau kunjungi channel youtube saya putro yudo farm.

ok sekian postingan kali ini semoga bermanfaat ...

Monday, March 14, 2016

Resep membuat nasi goreng enak


Nasgor Cepat dan Simple

Bahan-bahan

  1. 2 piring nasi putih / 2 porsi
  2. segenggam kol, iris
  3. 1 butir telur
  4. 2 siung b.putih geprek
  5. 1 sdm kecap manis
  6. 1 sdm saos tiram
  7. sedikit saos raja rasa
  8. sedikit merica bubuk
  9. secukupnya garam
  10. sedikit saos sambal
  11. sedikit cabe bubuk

Wednesday, February 24, 2016

Pakan ternak PT Pokhphand

Produk pakan ternak yang ditawarkan oleh Perseroan ini adalah :
1. Pakan Ternak Ayam Pedaging
Pakan ternak ini memiliki 3 jenis produk yang masing-masing memiliki formula berbeda dan disesuaikan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan pada setiap masa pertumbuhannya.
Pakan ternak Pre-Starter, pakan ini diberikan kepada ayam pedaging umur 1 hari hingga 7 hari.
Pakan ternak Starter, diberikan pada ayam pedaging umur 1-21 atau 8-21 hari.
Adapun jenis pakan kedua jenis fase pertumbuhan ternak tersebut adalah 511, 511B, CP 11, BP 11, BP11B, NP 11, NO 11 B, HG 11, HG 11 B, 511SB. Bentuk pakan Crumble.
Pakan Ternak untuk Finisher
Pakan ternak ini diberikan kepada ayam pedaging berumur 22 hari hingga ayam pedaging tersebut dipanen atau sekitar 30-45 hari. Untuk ayam yang umurnya 3 minggu s.d panen. Jenis Pakan nya : 512B ( crumble ) dan 512BG ( pellet )
2. Pakan ternak ayam Petelur
Pakan ternak ini memiliki 4 jenis produk yang masing-masing memiliki formula berbeda dan disesuaikan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan pada setiap masa pertumbuhannya.
Pakan Ternak untuk Pre-Starter, Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 1 hari hingga ayam tersebut berumur 5 minggu.
Pakan Ternak untuk Starter, Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 6 minggu hingga ayam petelur tersebut berumur 10 minggu.
Pakan Ternak untuk Grower, Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 11 minggu hingga ayam petelur tersebut menghasilkan telur pertamanya.
Pakan Ternak untuk Laying Phase, Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur pada periode peneluran hingga afkir.
untuk DOC dan kurang dari 2 minggu :
Jenis Pakan nya : 520 , 520S, 521, 521S, 122 ( medicated )
Bentuk pakan crumble kecuali 122 bentuk tepung
untuk ayam yang umurnya 3 minggu s.d puncak petelur :
Jenis pakan nya 522, 524, 124 ( medicated ) , 124P ( medicated ), BCL 24 ( medicated ), BCL 24P ( medicated ), 324
Top brand : 124 bentuk tepung : harus dicampur lagi dengan jagung dan katul oleh peternak
Top brand : 324 bentuk mash : sudah bisa langsung di berikan ke ayam, untuk menunjang perfomace ayam petelur
3. Pakan Ayam aduan
untuk Jenis Anak Ayam Aduan : 591
untuk Jenis Ayam Aduan Finisher : 594
sekarang masih dikembangkan pakan 595 untuk ayam aduan finisher yang lebih b agus dari 594
4. Pakan Ayam Buras
untuk jenis ayam hias namun kadang juga diberikan untuk ayam kampung atau ayam jawa
Jenis Pakan nya : 582M , 582S, 582G
Top Brand : 582M
bentuk crumble
5. Pakan Itik Petelur
untuk jenis itik yang sudah masuk fase laying atau bertelur ( sampe dengan top perfomance )
Top Brand : 144 ( medicated ) : harus dicampur lagi dengan katul dalam pemberian nya ke itik
544 bentuk crumble :bisa diberikan untuk itik petelur dan pedaging fase grower dan finisher
6. Pakan Burung Puyuh
Untuk jenis burung puyuh petelur yang fase produktif
Jenis pakan nya : BP104, BP104B, NP104, NP104B, LK104, LK104B
Bentuk crumble
Top Brand : BP104
7. Pakan Babi fase starter
untuk pakan anak-an babi dibawah 1 bulan
Jenis pakan 550 , 551
Bentuk: Pellet dan berbau susu
8. Pakan Babi fase grower dan finisher
untuk pakan anak-an babi yang mulai berkembang / diatas 1 bulan
Jenis pakan 552 , 553
Bentuk: Pellet
9. Pakan Indukan Babi yang sedang Menyusui
Jenis pakan 555
Bentuk: Pellet

Sunday, February 14, 2016

CARA BETERNAK PUYUH PEDAGING

Konsep ternak puyuh pedaging sama saja dengan konsep puyuh petelur, perbedaan hanya terletak pada pemilihan jenis bibit dan pakan. Manajemen ternak puyuh hampir sama dengan manajemen ternak ayam petelur, dimana konsentrasi kegiatan utamanya adalah pemberian pakan yang tepat. Ternak puyuh bisa dikatakan aribisnis yang menjanjikan, selain modal yang lebih rendah hasil dari budidaya puyuh ini juga lebih baik bila dibandingkan dengan ternak ayam. Permintaan puyuh semakin meningkat dari waktu kewaktu, hal ini karena daging puyuh selain enak dan lebih gurih daripada daging ayam ternyata kadar lemak daging puyuh juga jauh lebih rendah dari lemak daging ayam terutama daging ayam broiler. Resiko Beternak Puyuh Pedaging
Resiko dalam setiap usaha agribisnis selalu ada, namun resiko ternak puyuh pedaging jauh lebih rendah daripada budidaya ayam pedaging. Kesulitan dalam ternak puyuh pedaging paling utama terletak pada sisi pemasaran, dimana daging puyuh ini belum banyak penampungannya. Di beberapa kota daging puyuh mungkin hanya bisa kita temukan disupermarket saja, jarang sekali kita temukan penjual daging burung ini di pasar tradisional. Untuk itu bila kita ingin memelihara puyuh dan berkonsentrasi pada ternak puyuh pedaging sebaiknya pastikan terlebih dahulu tentang pemasaran.
Bibit Ternak Puyuh
Bibit ternak puyuh pedaging bisa didapatkan berupa DOQ (day ol quail) dan bisa juga dari puyuh petelur yang telah afkir. Jika kita ingin memelihara DOQ maka pastikan puyuh yang kita pelihara adalh puyuh jantan semua. Namun jika kita ingin membesarkan puyuh afkir maka konsentrasikan kegiatan pada pembesaran burung tersebut.

Pakan Puyuh Pedaging
Pakan puyuh pedaging sama saja dengan pakan ayam pedaging, bahkan kecepatan pertumbuhan puyuh terlihat sangat baik ketika diberikan pakan anak ayam pedaging. Jika kita ingin meransum pakan sendiri maka perhatikan kebutuhan nutrisi dasar seekor puyuh terutama kebutuhan protein, lemak dan karbohidrat harian.  Untuk jumlah pemberian sesuaikan saja dengan kebutuhan puyuh dalam sehari.

Kandang Puyuh Pedaging
Kandang puyuh pedaging lebih baik menggunakan kandang litter daripada kandang baterai, hal ini untuk mengefisiensi penggunaan pakan dan biaya pembuatan kandang. Litter untuk puyuh daging yang terbaik adalah sekam, selain sekam bisa juga digunakan serbuk gergaji (serbuk kayu). Penggantian litter pada kandang (sangkar) dilakukan sesering mungkin, minimal 1 kali / 2 bulan, hal ini untuk menghindari penyakit pernapasan pada puyuh daging akibat tingkat amoniak yang terlalu tinggi.

Ukuran kandang puyuh daging perlu diperhatikan secara seksama, jika kandang terlalu luas bisa dipastikan pertumbuhan puyuh akan lambat, sebab puyuh termasuk jenis burung yang bergerak aktif dan lincah. Jika kita menggunakan kandang yang luas maka buatlah sekat-sekat didalam kandang tersebut dengan luas 60 cm x 90 cm (panjang x lebar) dengan tinggi sekat 1 m jika tanpa penutup dan 40 cm jika menggunakan penutup (seperti tudung saji). Sekat-sekat ini gunanya untuk menghindari pergerakan puyuh yang terlalu aktif dan memudahkan untuk menangkap puyuh jika diperlukan baik untuk pengobatan maupun pemanenan.